Dalam rangka mendukung upaya pelestarian wilayah pesisir Ketapang, Kabupaten Tangerang, serta dalam rangka memperingati 61 tahun PT Waskita Karya (Persero) Tbk, perseroan melakukan penanaman 40 ribu bibit mangrove di pesisir Taman Mangrove Ketapang, Kabupaten Tangerang pada Rabu (22/12). Di luas area sekitar 14,5 hektare, terdapat sekitar 250 ribu batang mangrove yang ditanam. Mangrove tersebut terdiri dari 16 jenis seperti rhizopora dan bruguiera.
Sehingga dukungan bibit oleh Waskita akan memperkaya dan menambah upaya pelestarian kawasan hutan mangrove di wilayah tersebut. Selain itu, diadakannya acara ini juga didasari dari Surat Deputi SDM, Teknologi dan Informasi Kementerian BUMN No.S-188/DSI.MBU/10/2021 tanggal 5 Oktober 2021 perihal Pelaksanaan Program TJSL BUMN.
Perubahan iklim dan pengurangan emisi karbon yang sedang menjadi pembahasan di banyak negara, salah satunya tentang keterlibatan perusahaan dalam menjaga dan memelihara alam agar tetap lestari secara berkelanjutan. Sebagai salah satu bentuk kepedulian Waskita kepada para pemangku kepentingan, melalui Program Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan (TJSL) yang berpedoman pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) ISO 26000.
Kegiatan ini merupakan bentuk peran serta dan tanggung jawab sosial dan lingkungan Perseroan terhadap lingkungan, dimulai dengan penanaman secara simbolis oleh Direktur Utama PT Waskita Karya (Persero) Tbk Destiawan Soewardjono, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Taufik Hendra Kusuma, Senior Vice President Corporate Secretary Ratna Ningrum, Senior Vice President Legal Division Novianto A. Nugroho, dan Head of Social and Environment Responsibility Unit Poppy Sukmawati. Turut hadir Kepala Seksi Teknologi Hasil Perikanan Dinas Perikanan Kabupaten Tangerang Hari Mahardika.
“Dalam rangka menuju peringatan 61 tahun Waskita yang akan jatuh pada tanggal 1 Januari 2022, acara ini dilaksanakan menandai kepedulian Waskita terhadap pelestarian lingkungan pesisir dengan menanam mangrove. Selain itu, sebagai badan usaha miliki negara, kegiatan ini merupakan wujud pelaksanaan Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan yang mendorong pembangunan berkelanjutan,” ungkap Destiawan.
“Kawasan ini memiliki potensi besar untuk berkembang lebih baik. Tanaman mangrove dapat diolah menjadi berbagai produk konsumsi seperti sirop atau kue tradisional. Oleh karena itu, Waskita sangat mendukung bertumbuhnya UMKM di sekitar area Taman Mangrove Ketapang ini dan membuka peluang menjadi mitra binaan Waskita Karya,” pungkasnya.
Perseroan senantiasa mendukung upaya pelestarian alam, termasuk wilayah pesisir sebagai bagian dari transformasi Waskita demi pembangunan berkelanjutan. Hari Mahardika menyambut baik dukungan dari Waskita Karya dan berharap agar dukungan yang diberikan saat ini melalui penanaman mangrove dapat berkembang lebih baik.
“Di Taman Mangrove Ketapang ini terdapat 16 jenis mangrove, termasuk jenis langka, yaitu bruguirea serioptagal. Kami memberikan apresiasi atas dukungan Waskita Karya semoga bibit mangrove yang ditanam dapat tumbuh dengan baik sehingga memberikan manfaat lebih luas tidak hanya kepada alam pesisir, namun juga manfaat ekonomi terhadap masyarakat sekitar melalui pemanfaatan mangrove yang berkelanjutan,” tuturnya.