PT Waskita Karya (Persero) Tbk terus fokus dalam memperbaiki kinerja keuangan di kuartal IV, dengan rencana penambahan PMN (Penyertaan Modal Negara) dan pelaksanaan right issue 2022. Demikian terungkap dalam Public Expose 2022 yang digelar PT Waskita Karya secara daring, dibuka oleh Direktur Utama Perseroan Destriawan Soewardjono, didampingi Direktur Operasi I dan QSHE Ketut Pasek Senjaya Putra. Pemaparan dilakukan Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko, Wiwi Suprihatno, Direktur Pengembangan Bisnis, Septiawan Andri Purwanto, dan Direktur Operasi III, Warjo.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko, Wiwi Suprihatno menjelaskan bahwa perseroan fokus dalam perbaikan kinerja keuangan yaitu memperoleh PMN dan right issue yang akan dilaksanakan pada kuartal IV tahun 2022.
Dalam aksi korporasi ini Perseroan menargetkan perolehan dari Pemerintah dan publik sebesar Rp3,98 triliun. “Realisasi penggunaan tambahan modal ini akan dialokasikan pada proyek infrastruktur jalan tol yaitu ruas tol Kayu Agung-Palembang-betung (KAPB) dan Ciawi-Sukabumi (Bocimi), serta proyek-proyek strategis nasional lainnya,” ujar Wiwi.
Selama periode kuartal III tahun 2022, Perseroan membukukan pendapatan usaha sebesar Rp10,30 triliun tumbuh 44,61% dibandingkan periode yang sama tahun 2021 sebesar Rp7,12 triliun. Perseroan juga berhasil membukukan laba bruto sebesar Rp988,15 miliar atau tumbuh 28,77% dari tahun lalu, yaitu sebesar Rp767,40 miliar. Pertumbuhan ini didukung dengan adanya perbaikan dari beberapa segmen konstruksi dan penerapan lean construction (pengendalian efisiensi biaya pengelolaan proyek dan beban administrasi) pada seluruh proyek. Perseroan juga mencatatkan total aset sebesar Rp99,90 triliun, total liabilitas Rp82,40 triliun, serta total ekuitas perusahaan sebesar Rp17,50 triliun.
Sementara itu Direktur Operasi III, Warjo menyampaikan dalam kinerja operasional Waskita telah mendapat nilai kontrak baru sebesar Rp11,58 triliun sampai dengan bulan September 2022. “Kontribusi terbesar pada akhir September kemarin yaitu proyek-proyek IKN, Jalan Tol IKN Segmen Simpang Tempadung – Jembatan Pulau Balang senilai Rp990 miliar dan Proyek Jalan Kerja/Logistik IKN Paket Pembangunan Jalan Lingkar Sepaku senilai Rp182 miliar dan proyek pembangunan Gedung Sekretariat Presiden dan Bangunan Pendukung pada Kawasan Istana Kepresidenan Ibu Kota Negara dengan sebesar Rp1,35 triliun pada bulan Oktober,” ucap Warjo.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Pengembangan Bisnis, Septiawan Andri Purwanto menambahkan, “Waskita terus mengejar nilai kontrak baru sampai dengan akhir tahun. Sementara untuk proyeksi NKB tahun depan kami masih tetap fokus pada proyek-proyek infrastruktur di IKN karena porsi APBN disana masih sangat besar selain dari non APBN,” kata Septiawan.
Pada kuartal III tahun 2022 ini, Perseroan juga telah melakukan strategic partnership Jalan Tol pada ruas tol Cimanggis-Cibitung (CCT), Kanci-Pejagan (SMR) dan Pejagan-Pemalang (PPTR). “Rencananya di tahun depan kami akan tetap melakukan strategic partnership sampai dengan tahun 2025,” tutup Septiawan.