Memasuki bulan suci Ramadhan selain menunaikan ibadah puasa, Masjid menjadi tempat utama bagi umat muslim untuk melaksanakan ibadah-ibadah lain seperti shalat 5 waktu, shalat tarawih, berbuka puasa, sahur serta i’tikaf di 10 hari terakhir Ramadhan. Untuk itu, PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (kode saham: WSKT) telah membangun dan merenovasi sejumlah Masjid di Indonesia dengan berbagai fasilitas yang terdapat didalamnya sebagai penunjang ibadah yang aman serta nyaman bagi umat musim di Indonesia.
Diantara Masjid di Indonesia yang telah Waskita bangun dan direnovasi yaitu, Masjid Baiturrahman Aceh, Masjid Istiqlal Jakarta, Masjid Baiturrahman Semarang dan Masjid Sheikh Zayed Solo.
SVP Corporate Secretary Perseroan, Ermy Puspa Yunita menjelaskan, Waskita juga melihat sejarah atau latar belakang berdirinya Masjid-masjid yang ingin dibangun dan direnovasi guna menyelaraskan bangunan tanpa harus merubah bentuk yang signifikan, sehingga nilai sejarah masih terlihat pada bangunan Masjid itu sendiri.
“Beberapa sejarah berdirinya Masjid seperti Masjid Baiturrahman Aceh yang ternyata menjadi salah satu Masjid yang sangat tua berdiri sejak tahun 1612, lalu juga Masjid Istiqlal Jakarta yang dibangun tahun 1961 dan waktu pembangunannya baru selesai 17 tahun kemudian. Selain itu, Masjid Baiturrahman Semarang yang awal mula namanya adalah Masjid Candi Semarang didirikan tahun 1955 dan Masjid Sheikh Zayed Solo yang merupakan bentuk hibah dari Pemerintah Persatuan Emirat Arab (PEA) kepada Indonesia,” jelas Ermy.
Dalam proses pembangunan Masjid-masjid yang dibangun oleh Waskita diselesaikan dengan tepat waktu bahkan ada beberapa yang lebih cepat pembangunannya. Selain itu, ditambah dengan inovasi green building serta beberapa fasilitas dengan teknologi modern.
Seperti Masjid Baiturrahman Aceh baru direnovasi sejak tahun 2015 setelah terdampak bencana tsunami tahun 2004. Masjid ini dikembangkan menyerupai Masjid Nabawi di Madinah Arab Saudi dengan dipasangnya 12 payung raksasa serta pohon kurma di sekitar halaman Masjid. Dengan perluasan halaman dan pemasangan payung elektrik, masjid mampu menambah daya tampung yang semula 9.000 jamaah menjadi 24.405 jamaah. Sampai saat ini Masjid ini menjadi salah satu destinasi wisata religi dan budaya di Aceh.
Sementara itu untuk Masjid Istiqlal Jakarta, Waskita merenovasi Masjid Istiqlal sejak tahun 2019 dan rampung pada tahun bulan Januari 2021. Dalam pembangunannya, Waskita memanfaatkan halaman Masjid yang sangat luas dengan memperindah dan menata landscape-nya. Saat ini ruang landscape yang direnovasi dimanfaatkan untuk pusat perbelanjaan dan makanan yang dibina dari UMKM. Salah satu aspek yang diperbarui yaitu tata pencahayaannya dilengkapi teknologi kekinian sebagai inovasi Green Building. Selain pencahayaan di dalam masjid, pencahayaan di bagian luar masjid pun turut dibenahi. Salah satunya dengan menyinari kubah Masjid Istiqlal sehingga saat malam hari terlihat bersinar.
Selanjutnya di Jawa Tengah Waskita merenovasi Masjid Baiturrahman yang lokasinya berada di Alun-alun kota Semarang. Waskita hanya membutuhkkan waktu 11 bulan proses pembangunan sejak akhir Agustus 2021 sampai dengan awal Agustus 2022. Masjid Baiturrahman merupakan ikon Jawa Tengah, khususnya bagi masyarakat Semarang. Masjid ini merupakan kebanggaan masyarakat Semarang sebagai pusat ibadah umat dan pusat edukasi seni budaya serta pendidikan yang ditetapkan sebagai Kawasan Cagar Budaya. Renovasi yang dikerjakan oleh Waskita menggunakan sistem BAS (Building Automation System) dengan mengintegrasikan sistem tata udara, special lighting, dan control equipment MEP. Serta mengusung konsep smart building yang menjadi salah satu masterpiece Kota Semarang.
Terakhir Masjid yang dibangun oleh Waskita yaitu Masjid Sheikh Zayed Solo. Masjid ini dibangun dalam waktu 17 bulan mulai dari Mei 2021 Hingga diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada Oktober 2022 lalu. Fasilitas pada Masjid Sheikh Zayed Solo yaitu Masjid yang dibangun menyerupai miniatur masjid Sheikh Zayed Abu Dhabi UEA ini memiliki dua lantai dan mampu menampung 4.000 jemaah. Pada bangunan intinya dan keseluruhan Masjid ini bisa menampung 10.000 jemaah. Selain mendatangkan material dari luar negeri, adapula ciri khas Kota Solo dalam Masjid ini menggunakan ukiran-ukiran batik kawung khas solo pada karpet yang berada di dalam Masjid.
“Keempat masjid yang dibangun oleh Waskita menjadi ikon bagi kota tersebut sekaligus simbol keberadaan umat Islam. Selain sebagai tempat ibadah, Masjid-masjid tersebut diharapkan juga dapat mempererat silaturahmi sesama umat muslim serta memakmurkan masyarakat yang berada disekitarnya dengan difungsikan sebagai wahana memajukan ekonomi masyarakat yang dimana terdapat UMKM makanan dan juga souvenir yang dapat menjadi daya tarik untuk para pengunjung wisatawan atau jamaah. Perseroan berharap masyarakat dapat memanfaatkan keempat mesjid yang dibangun dan direnovasi oleh Waskita untuk melakukan ibadah di bulan suci Ramadhan dengan aman serta nyaman,” tutup Ermy.