Waskita Karya Kebut Bendungan Tertinggi di Asia Tenggara, Siap Dukung Swasembada Pangan

Waskita Karya Kebut Bendungan Tertinggi di Asia Tenggara, Siap Dukung Swasembada Pangan

PT Waskita Karya (Persero) Tbk mengungkapkan, realisasi pembangunan Bendungan Bener paket dua sudah mencapai 60,26 persen. Proyek Strategis Nasional (PSN) yang mulai dibangun pada 2018 itu ditargetkan selesai pada 2026.

Bendungan yang terletak di Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah tersebut pun digadang-gadang akan menjadi bendungan tertinggi di Indonesia. Bahkan diperkirakan menjadi yang tertinggi kedua di Asia Tenggara, dengan ketinggian sekitar 169 meter.

Corporate Secretary Waskita Karya Ermy Puspa Yunita menyatakan, Waskita terus berkomitmen mempercepat pengerjaan Bendungan Bener paket dua. Tujuannya agar masyarakat bisa segera merasakan manfaat proyek tersebut.

“Mengingat peran bendungan ini sangat penting bagi masyarakat, perseroan berusaha menyelesaikannya secara tepat waktu. Kini main dam atau tubuh utama bendungan sedang dalam proses pembangunan,” jelas Ermy dalam keterangan resmi, Jumat (6/12/2024).

Ia menyebutkan, Bendungan Bener bersifat multifungsi karena memiliki banyak manfaat. Salah satunya yaitu mendukung ketahanan pangan dan air di Jawa Tengah.

Manfaat tersebut, kata dia, sejalan dengan program swasembada pangan yang kini menjadi fokus pemerintah. Keberadaan Bendungan Bener akan meningkatkan produktivitas pertanian, karena dapat mengairi lahan irigasi seluas 15.519 hektar (ha) di Kabupaten Purworejo, lalu mampu menampung air hingga 92 juta meter kubik (m3).

“Manfaat lainnya yakni dapat menyuplai air baku untuk keperluan rumah tangga, kota, dan industri sebesar 1.500 liter per detik ke Kabupaten Purworejo, Kebumen, serta Kulon Progo, termasuk Bandara YIA,” tutur dia. Bendungan Bener, sambungnya, berpotensi pula menyuplai energi listrik sebesar 10 Megawatt (Mw).

Bahkan mampu mencegah banjir di sekitar bendungan. PSN tersebut mampu mereduksi debit banjir dari 583,94 m3 per detik menjadi 178 m3 per detik atau 70 persen pada debit banjir per 25 tahun (Q25).

Proyek itu, sambung Ermy, bisa juga dimanfaatkan untuk pariwisata, dengan posisinya yang diapit dua bukit, sehingga menambah keindahan deretan wisata alam di Jawa Tengah. Keberadaan Bendungan Bener pun cukup strategis karena berdekatan dengan Desa Penungkulan, Mranti, Kedungputri, Mranti, Jrakah, Loning, Kragilan, dan Boro.

“Bendungan ini dapat pula dimanfaatkan di bidang perikanan sekaligus sebagai area konservansi Daerah Aliran Sungai (DAS) Bogowonto. Maka bisa berdampak terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat di Jawa Tengah, khususnya di Kabupaten Purworejo,” katanya.

Sebagai informasi, Bendungan Bener paket dua dikerjakan oleh Waskita Karya melalui Kerja Sama Operasi (KSO) Waskita Jatiwangi. Nilai kontraknya sekitar Rp 571,2 miliar.

Dalam 10 tahun terakhir, perseroan telah menggarap kurang lebih 23 PSN berupa bendungan. Sebanyak delapan di antaranya masih dalam proses penyelesaian, meliputi Bendungan Bener, Jragung, Jlantah, Karangnongko, Rukoh, Tiga Dihaji, Mbay, serta Cibeet.

Waskita Karya

Waskita Karya

Tinggalkan Pesan