PT Waskita Karya (Persero) Tbk memperoleh kepercayaan dari PT Amman Mineral Nusa Tenggara untuk membangun kawasan pertambangan yang berlokasi di Batu Hijau, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Proyek perdana Waskita dalam membangun Kawasan pertambangan ini memiliki nilai kontrak Rp262 milliar.
Perjanjian kontrak “Batu Hijau Expansion Project K.026” dengan lingkup pekerjaan concrete and civil works for wet plant ini telah ditandatangani secara sirkuler oleh SVP Infrastructure III Division PT Waskita Karya Dhetik Ariyanto dengan James Adam selaku Senior Manager Capital Procurement and Services PT Amman Mineral Nusa Tenggara pada tanggal 6 September 2022. Proyek ini merupakan bagian dari pembangunan Copper Concentrator Infrastructure.
SVP Corporate Secretary Perseroan Novianto Ari Nugroho mengatakan walau proyek tambang ini adalah hal yang baru bagi Perseroan namun dengan keseriusan serta kesungguhan team, Waskita optimis dapat menyelesaikan pekerjaan ini dengan baik. “Diharapkan semoga proyek pekerjaan ini bisa selesai dengan tepat waktu walaupun pekerjaan pembangunan kawasan tambang perdana bagi Waskita,” ujar Novianto.
Perseroan akan mengambil peran dalam pembangunan kawasan pertambangan (mining) seperti pondasi, concrete, dan civil works lainnya, karena proyek ini akan menjadi proyek pionir Waskita di wilayah tambang.
“Melalui kerja sama ini, diharapkan proyek ini dapat menambah portofolio Waskita serta dipercaya pada pekerjaan di wilayah pertambangan lainnya,” tutur Novianto.
Dalam kontrak perjanjian pekerjaan pembangunan kawasan tambang ini dibutuhkan waktu pelaksanaan selama 23 bulan dan ditargetkan selesai pada pertengahan tahun 2024 dan untuk ruang lingkup pekerjaan Waskita meliputi Preparation Work, Earth Work, Concrete Work.
Diketahui, PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) adalah perusahaan pertambangan yang mengoperasikan 25.000ha tambang tembaga dan emas yang terletak di Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara, Indonesia.
Batu Hijau merupakan lokasi tambang yang dikelola PT AMNT, memiliki fasilitas pengolahan dengan kapasitas 120.000 TPD, fasilitas penggilingan, fasilitas pipa perakitan untuk pengelolaan tailing, pergudangan, 158 MW powerplant batubara, pelabuhan dengan terminal feri, layanan udara, dan situs kota untuk perumahan dan sekolah.