Hai para insan Waskita!
Mari kita telusuri kenapa sih Waskita banyak menggunakan skema Turnkey (Contractors Pre Financing/CPF) dalam mengerjakan proyek-proyeknya?
Tahukah kamu bahwa strategi pengerjaan turnkey secara menyeluruh dapat membuat tingkat pertumbuhan serta menjaga tingkat keuntungan perusahaan. Hal ini dikarenakan skema turnkey memiliki tingkat margin keuntungan (gross profit) yang lebih besar dibandingkan dengan pengerjaan proyek dengan skema biasa dan tingkat biaya modal (cost of fund) perusahaan.
Dapat kita lihat bahwa pada pertumbuhan gross margin Waskita tumbuh 117% selama 5 tahun kebelakang seiring dengan ekspansi Waskita dalam mengembangkan usaha bisnisnya terutama dalam bisnis jalan tol.
Selain itu, sejak tahun 2014 Waskita mulai mengerjakan proyek-proyek Pengembangan Bisnis. Proyek pengembangan bisnis adalah proyek khusus yang dimiliki anak perusahaan Waskita serta proyek penugasan khusus oleh Pemerintah yang konstruksinya dikerjakan oleh Waskita.
Hingga Kuartal 3 tahun 2018, 76% persen dari total kontrak yang dikelola Waskita adalah proyek pengembangan bisnis. Dengan adanya proyek pengembangan bisnis, kini Waskita tidak bergantung pada proyek-proyek konvensional, melainkan menciptakan proyek-proyek sendiri.
Beberapa proyek pengembangan bisnis Waskita yang pengerjaannya menggunakan skema turnkey adalah Tol Cibitung-Cilincing, Tol Cimanggis-Cibitung dan Tol Bekasi – Cawang – Kampung Melayu.
Mari kita dukung terus Waskita serta Pemerintah dalam mengembangkan proyek-proyek infrastruktur di Indonesia!