Menteri PU Tinjau Proyek Bendungan Jragung dan Jlantah Garapan Waskita Karya, Pastikan Aliri Air ke Lahan Irigasi

Menteri PU Tinjau Proyek Bendungan Jragung dan Jlantah Garapan Waskita Karya, Pastikan Aliri Air ke Lahan Irigasi

Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo baru saja meninjau pengerjaan dua proyek bendungan garapan PT Waskita Karya (Persero) Tbk yang terletak di Jawa Tengah, yakni Jragung dan Jlantah. Direktur Operasi II Waskita Karya Dhetik Ariyanto turut mendampingi kunjungan tersebut.

Lokasi pertama yang dikunjungi Dody yakni Bendungan Jragung di Kabupaten Semarang. Selama di sana, ia memastikan bendungan sudah dapat difungsikan guna mengaliri air ke Daerah Irigasi (DI) dan sekitarnya.

Support Bendungan Jragung yang diharapkan dapat menyuplai air irigasi, sehingga dapat (meningkatkan produksi pertanian) tiga kali tanam,” ujarnya. Ia menambahkan, bendungan ini merupakan irigasi premium.

Dirinya menjelaskan, pada tahun ini Kementerian PU akan menyiapkan DI baru yang bersumber dari Bendungan Jragung. Maka pada awal 2026 setelah proses penggenangan air atau impounding selesai, Kementerian Pertanian sudah dapat melakukan cetak sawah.

Saat mendampingi Menteri PU, Dhetik menambahkan, kini progres pembangunan Bendungan Jragung sudah di atas 80 persen. Bendungan multifungsi di Kabupaten Semarang itu nantinya dapat menyuplai air ke Daerah Irigasi (DI) Jragung seluas kurang lebih 4.528 hektare (ha) di Kabupaten Demak dan Grobogan.

Bendungan berkapasitas tampung 90 juta meter kubik (m3) dan luas genangan 451 hektare (ha) tersebut juga dapat menyuplai air baku sebesar 1 m3 per detik ke Semarang, Demak, serta Grobogan. Lalu mampu mereduksi banjir hingga 45 persen.

“Bendungan multifungsi ini turut mendukung ketahanan energi. Itu karena, berpotensi menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLMTH) berkapasitas sebesar 1.400 kilowatt (kw),” ujar Dhetik dalam keterangan resmi, Jumat (3/1/2025).

Ia menambahkan, keberadaan Bendungan Jragung juga bisa dikembangkan menjadi objek pariwisata maupun agrowisata. Dengan begitu, dapat melibatkan para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di sekitar lokasi.

Dalam kunjungannya ke Bendungan Jlantah, Dody juga memastikan proyek tersebut sudah siap digunakan. “Saya tinjau persiapannya sebelum diresmikan oleh Pak Presiden atau Wakil Presiden,” ujar dia.

Dhetik pun mengatakan, Bendungan Jlantah dapat mendorong ketahanan pangan sesuai arahan pemerintah dan Asta Cita Presiden. Proyek itu, lanjutnya, mampu meningkatkan produktivitas pertanian.

“Sebelumnya pengairan sawah di sekitar Kabupaten Karanganyar mengandalkan tadah hujan. Maka nantinya melalui saluran irigasi dari Bendungan Jlantah, panen bisa dilakukan sebanyak tiga kali dalam setahun, sehingga tidak lagi bergantung pada musim,” tutur Dhetik.

Manfaat lainnya, lanjut dia, keberadaan Bendungan Jlantah bisa meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) dari 172 persen menjadi 272 persen pada lahan seluas 806 ha. IP pada lahan seluas 688 ha pun Berpotensi mencapai 272 persen.

Dhetik menjelaskan, bendungan yang didesain dengan tinggi 70 meter dari pondasi terdalam dan memiliki panjang 404 meter tersebut memiliki kapasitas tampung sebanyak 10,97 meter kubik (m3).

Kemudian air baku yang bisa disuplai mencapai 150 liter per detik (l/dt) untuk Kecamatan Jumapolo, Kecamatan Jumantono, Kecamatan Jatipuro, Kabupaten Karanganyar.

“Bendungan Jlantah pun mampu mereduksi banjir di persawahan di Desa Bendosari, Kabupaten Sukorharjo, hingga 87 ha,” jelasnya. Dirinya menambahkan, bendungan ini juga mendukung ketahanan energi, karena berpotensi sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLMTH) sebesar 0,625 Megawatt (Mw).

Tampilkan Dokumen Siaran Pers

Waskita Karya

Waskita Karya

Tinggalkan Pesan