PT Waskita Karya (Persero) Tbk melalui anak perusahaannya PT Waskita Toll Road mengumumkan bahwa sejak tanggal 8 Januari 2022, sedang dilakukan sejumlah perbaikan di sepanjang ruas tol Kayu Agung – Palembang – Betung (Kapal Betung). Pasca kejadian laka lantas di ruas Kapal Betung pada Jumat (7/1), WST telah menyiagakan tim perbaikan serta tim patroli guna memperbaiki badan jalan yang mengalami kerusakan dan menambah rambu-rambu lalu lintas di sepanjang jalan tol. Penambahan ramburambu lalu lintas ditujukan untuk memberikan informasi kepada pengguna jalan agar lebih berhati-hati karena adanya perbaikan badan jalan, sehingga perlu mengurangi laju kendaraan.
Direktur Utama PT Waskita Sriwijaya Tol (WST), Herwidiakto menjelaskan strategi perbaikan permanen pada kerusakan jalan, khususnya pada KM 362+800 B Ruas Kapal Betung yaitu dengan menggunakan aspal Coldmix Baro-Baro asal Korea pada badan jalan yang mengalami keretakan atau berlubang yang dengan waktu hanya beberapa jam sudah dapat segera digunakan. “Target kami adalah seluruh lubang dan kerusakan di Ruas Kapal Betung dapat tertutup semua sampai dengan akhir bulan Januari 2022. Setelah itu, jika dalam empat hari ditemukan kerusakan baru, akan segera ditutup dengan aspal Coldmix tersebut dengan target waktu maksimum kurang dari 1×24 jam. Target ini melebihi Standar Pelayanan Minimum (SPM) jalan tol, di mana SPM perbaikan jalan adalah maksimum 2×24 jam, sehingga diharapkan ke depannya Ruas Kapal Betung bisa mencapai zero lubang,” jelas Herwidiakto.
Untuk meningkatkan kewaspadaan pengguna jalan ketika berkendara, WST telah menambah jumlah rambu-rambu lalu lintas sejumlah 250 RC, 100 rambu petunjuk, dan 100 stick lamp yang akan menyala pada malam hari di sepanjang jalan tol, serta himbauan batas kecepatan kendaraan melalui spanduk dan VMS. Telah dibentuk empat (4) tim Patroli Rambu yang terdiri dari dua (2) tim unsur QHSE (Quality, Health, Safety, and Environment) Kontraktor, dua (2) tim unsur QHSE Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang beroperasi 1×24 jam. Tim Patroli juga bertugas merawat dan memperbaiki rambu-rambu yang mengalami kerusakan, serta memasang kembali rambu-rambu yang hilang. Penebalan dan peningkatan pengawasan fungsi rambu tersebut akan dibantu oleh kendaraan operasi tol di lapangan yang beroperasi selama 24 jam.
Herwidiakto menambahkan, pasca kejadian laka lantas di tanggal 7 Januari 2022, WST sudah melakukan komunikasi dengan pihak keluarga korban, dan menghimbau masyarakat untuk menunggu hasil penyelidikan oleh Kepolisian. “Kami tidak akan membantah terkait dugaan penyebab laka lantas tersebut, saat ini kami sedang menunggu hasil investigasi Kepolisian. Kami mohon agar masyarakat dapat menunggu hasil penyelidikan yang masih dilakukan,” ujar Herwidiakto.