Pada Jumat (5/11) kemarin, PT Waskita Karya (Persero) Tbk menggelar acara Management Walk Through (MWT) ke Proyek Pembangunan Pengaman Pantai di Jakarta Tahap 4 Paket 2. MWT tersebut dipimpin langsung oleh President Director Perseroan Destiawan Soewardjono dan didampingi oleh Director of Operation II Perseroan Bambang Rianto.
Peninjauan didampingi oleh Project Manager Pembangunan Pengaman Pantai di Jakarta Tahap 4 Paket 2, Doni Apriadi Putra. Di lokasi, Doni menjelaskan mengenai progress pembangunan, mulai dari nilai kontrak proyek sebesar Rp310 M hingga saat ini pembangunan sudah 24% terealisasi.
Doni di hadapan Destiawan dan Bambang juga menjelaskan permasalahan-permasalahan yang terjadi di proyek, seperti produktivitas pemancangan Steel Pipe yang awalnya belum bisa mencapai 1 hari 3 titik, saat ini meningkat produktivitasnya sehari menjadi 3 sampai dengan 4. Itu untuk proyek yang lokasinya di Muara Baru. Sedangkan di Kamal Muara dan Dadap, yang awalnya trase tanggul pengaman pantai melewati lahan milik warga sepanjang 465 M, saat ini pihak PTPIN (Pembangunan Terpadu Pesisir Ibukota Negara) sedang mengevaluasi untuk pengalihan trase tanggul Pengaman Pantai.
Dijelaskan Doni, pembangunan pengaman pantai ini dimulai pada 3 September 2021 dan direncanakan selesai pada 31 Desember 2022. Untuk yang di Muara Baru, Panjang trasenya adalah 1.312 m2 dengan rincian konstruksi, perkuatan struktur di 154 titik tieback, Capping Beam 1.242 m2, lalu timbunan 900 m2, dan blok beton 14.736 buah. Sementara untuk yang di Kamal Muara dan Dadap, Panjang trasenya adalah 813 m2.Untuk rincian konstruksinya, seperti pemancangan spunpile di 690 titik, kemudian Capping Beam 667 m2, lalu timbunan 146m2, dan blok beton 28,896 buah.
Di hadapan Destiawan dan Bambang, Doni juga menjelaskan mengenai inovasi yang sudah dilakukan oleh proyek. Ada 11 inovasi yang sudah dilakukan oleh proyek, seperti Waskita Work Permit Aplication( WWPA), Perubahan Metode Pemancangan Tieback yang Semula Via Darat Menjadi Via Laut, QR Code Information Project, Metode Jalan Akses Jembatan Bambu, Penggunaan Bahan Silinder Steel Untuk Memastikan Kualitas Spunpile Sesuai dengan Gambar Kerja, Pemanfaatan Sisa Pipa Baja Untuk Clem Perancah Pada Pile Cap Tieback, Penggunaan Dilatasi Pada Segmen Rakit Bambu, Install Pembesian PHT Steel Pipe Tanpa Crane, Cleanning Lumpur Menggunakan Airlift, Metode Pemasangan Waller Beam Menggunakan Sistem Katrol, dan Modifikasi Guide Beam Pemancangan Steel Pipe Via Laut.