PT Waskita Karya (Persero) Tbk mendapat kepercayaan untuk membangun infrastruktur Timor Leste dengan memenangkan tender proyek Jalan Noefefan – Oenuno di Oé-Cusse, Timor Leste senilai 22,1 juta USD atau setara dengan Rp322 Milliar. Kepercayaan ini tentu membuat Waskita sebagai salah satu Perusahaan BUMN kontruksi terbesar sangat bangga karena bisa terus memberikan kontribusi bagi negara Timur Leste dengan membangun Infrastruktur yang baik di Timor Leste khususnya di Oé-Cusse.
Ini bukan proyek pertama kali Waskita di Timor Leste, sebelumnya Waskita juga telah menyelesaikan beberapa proyek infrastruktur besar seperti Bandara Suai dan Jalan Sakato – Noefefan dengan kualitas baik, proyek yang rampung tahun 2020.
Terkait proyek ini, Direktur of Operation I & QSHE Waskita Karya I Ketut Pasek Senjaya menjelaskan pekerjaan yang dilakukan Waskita meliputi improvment/rehabilitation dan maintenance. Diharapkan proyek ini dapat menunjang konektivitas infrastruktur jalan, yang juga akan menghubungkan dengan perbatasan Indonesia, sehingga memberikan manfaat bagi masyarakat di Oé-Cusse Timor Leste.
“Proyek ini, kami targetkan lebih cepat dari rencana penyelesaian di dalam kontrak selama 18 bulan, dan untuk dapat menyelesaikan proyek ini tepat waktu bahkan lebih cepat dari kontrak, kami mengirimkan tim terbaik sebagai wujud tanggung jawab dan rasa terima kasih kepada Zona Espesial Ekonomia Sosial no Merkadu (ZEESM Timor 4 Leste) karena telah memberikan kepercayaan Waskita Karya sebagai kontraktor pelaksana. Waskita berkomitmen akan memberikan qualitas dan performance hasil pekerjaan yang bagus sehingga tidak hanya memberikan dampak terhadap perusahaan Waskita namun juga berdampak terhadap nama Indonesia,” ujar Pasek.
Dengan kepercayaan yang diperoleh Waskita ini, Pasek mengatakan, Perseroan berharap bisa berkontribusi lebih lanjut untuk pembangunan infrastruktur serta sarana-prasana masyarakat lainnya untuk Negara Timor Leste yang lebih maju dan tetap menjaga hubungan diplomatik Timor Leste – Indonesia semakin terjalin baik melalui keberadaan Waskita Karya.“Ke depannya masih ada beberapa proyek infrastruktur yang sedang kami rintis/sasar. Diperolehnya proyek ini adalah karena kepercayaan atas hasil kerja proyek sebelumnya dengan kualitas yang baik. Waskita siap untuk mengerjakan paket paket selanjutnya baik pekerjaan jalan, Gedung, pengembangan Bandara dan lainnya. Peralatan berat konstruksi kami di Timor Leste bisa dibilang lengkap untuk mengerjakan berbagai proyek,” tambah Pasek.
Proyek ini ditandai dengan penandatangan kontrak kerja dan juga peletakan baru pertama (Ground Breaking) pada Jumat 19 Agustus 2022. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Anggota Parlemen Republic Democratic Timor – Leste, President of the Authority of the Region RAEOA – ZEESM Timor – Leste, Mr. Arsenio Paixao Bano, Director Diresaun Regional Infrastructura (DRI) – Mr. Candido Dos Reis Amarai, SVP Overseas Division – Arief Hardiyanto, dan Branch Manager Timor Leste – Muhammad Yunus Asy Ary beserta tim proyek Waskita. Dalam acara ini, disamping dihadiri oleh para pimpinan di Timor Leste, juga dihadiri begitu banyak masyarat sekitar yang dengan antusias mengikuti acara dari awal sampai Akhir. Ini membuktikan bahwa pelaksanaan dan kehadiran Waskita sangat didukung dan diterima seluruh komponen masyarakat sekitar.
SVP Corporate Secretary Perseroan, Novianto Ari Nugroho menambahkan, hingga Juli 2022 Perseroan telah memperoleh Rp.9,90 Triliun meningkat 130,98% dibandingkan tahun lalu sebesar Rp4,29 triliun. Perolehan NKB bersumber dari proyek Pemerintah sebesar 75,21%, proyek swasta sebesar 10,95%, pengembangan bisnis anak usaha Perseroan sebesar 9,80%, dan proyek BUMN dan BUMD sebesar 4,05%. “Berdasarkan segmentasi tipe proyek, NKB tersebut terdiri dari segmen konektivitas infrastruktur sebesar 66,21%, Sumber Daya Air (SDA) sebesar 9,37%, entitas anak usaha sebesar 9,80%, proyek gedung sebesar 9,63%, EPC sebesar 4,96%,” ucap Novianto.
“Saat ini Perseroan tetap fokus pada perbaikan kinerja operasional dan penyelesaian proyek-proyek yang tertunda selama pandemi Covid-19 serta meningkatkan kontrak baru baik pasar domestik dengan mengikuti tender pada proyek IKN serta pasar Internasional dengan berpartisipasi pada hubungan G2G Pemerintah Indonesia dan negara lain,” tambah Novianto.