PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (kode saham: WSKT). Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melakukan groundbreaking pembangunan LRT Jakarta Fase 1B rute Velodrome Rawamangun – Stasiun Manggarai. Waskita Karya sebagai kontraktor telah dipercaya oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk melanjutkan proyek Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B yang merupakan lanjutan dari LRT Jakarta Fase 1A rute Kelapa Gading – Velodrome yang sudah beroperasi sejak tahun 2019.
Groundbreaking ini juga dihadiri oleh Pj. Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, Wakil Ketua DPRD Provinsi DKI Jakarta Rany Mauliani, Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Perseroda) Iwan Takwin beserta Jajaran, Direktur Utama LRT Jakart Hendri Saputra, Direktur Utama Waskita Karya Mursyid, Direktur Operasi I & QSHE I Ketut Pasek Senjaya Putra, Direktur Pengembangan Bisnis Rudi Purnomo serta para Pejabat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
”LRT menjadi angkutan perkotaan dan akan menjadi contoh bagi provinsi-provinsi yang lain. Sesuai dengan amanah Bapak Presiden Joko Widodo, moda transportasi masal adalah sebuah keharusan. Dengan adanya LRT ini sampai ke Manggarai maka integrasi daripada MRT, LRT dan commuter line dapat digunakan oleh masyarakat. Sekali lagi saya imbau kepada masyarakat untuk pindah ke angkutan masal karena dapat mengurangi kemacetan, polusi dan menghilangkan kerugian secara finansial. Kepada kontraktor Waskita Karya, lakukan dengan baik dan upayakan TKDN dimaksimalkan serta improve SDM dengan baik,” ucap Menteri Budi Karya Sumadi saat memberikan sambutan groundbreaking.
Direktur Utama Perseroan Mursyid menambahkan, “Pembangunan LRT Jakarta rute Velodrome – Manggarai ini sebagai wujud Perseroan dalam mendukung kegiatan sosial dan perekonomian masyarakat Jakarta. Selain itu, diharapkan dapat memudahkan mobilitas masyarakat dan mendorong integrasi moda angkutan umum di Jakarta seperti Commuter Line, MRT Jakarta dan Trans Jakarta,” katanya.
Berdasarkan data BPS dalam lima tahun terakhir, cakupan pelayanan transportasi publik di Jakarta sudah meningkat sebanyak hampir dua kali lipat dari 42 % menjadi 82 %. Hal ini disebabkan intervensi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam mengintegrasikan berbagai moda transportasi publik melalui program JakLingko yang tujuannya untuk mengurangi kemacetan serta polusi yang diakibatkan sebagian besar masyarakat Jakarta menggunakan kendaraan pribadi untuk mobilitas sehari-hari.
“Pembangunan ini merupakan program Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam upaya mengubah gaya hidup masyarakat agar lebih memilih transportasi publik dan dapat mengurangi kemacetan serta ketergantungan penggunaan kendaraan pribadi. Perseroan merasa bangga karena turut berkontribusi dalam membangun infrastruktur transportasi publik yang terintegrasi di Jakarta,” tambah Mursyid.
Proyek senilai Rp4,6 triliun ini akan dibangun dengan jarak tempuh 6,4 kilometer dengan 5 stasiun yaitu Stasiun Pemuda Rawamangun, Stasiun Pramuka BPKP, Stasiun Pasar Pramuka, Stasiun Matraman dan Stasiun Manggarai. Dengan LRT Fase 1B ini, maka untuk keseluruhan rute LRT Jakarta (Kelapa Gading – Manggarai) ditargetkan bisa membawa sekitar 180.000 penumpang per hari. Selain itu, pembangunan LRT Jakarta ini tergolong transportasi hijau atau rendah karbon dan ramah lingkungan sehingga dapat berkontribusi pada pengurangan polusi udara di Jakarta.
Sebelumnya, Waskita telah memiliki pengalaman membangun LRT Sumatera Selatan pertama di Indonesia yang merupakan pembangunan tercepat di dunia pada tahun 2018. LRT Sumatera Selatan dibangun dengan tujuan untuk melayani masyarakat dari Bandar Udara Sultan Mahmud Badaruddin II menuju Kawasan Olahraga Jakabaring, Palembang.
Sementara itu, untuk lingkup pekerjaan Waskita pada pembangunan LRT Jakarta Rute Velodrome – Manggarai meliputi pekerjaan struktur elevated, stasiun, railway, sistem persinyalan dan telekomunikasi.
”Semoga pekerjaan pembangunan LRT Jakarta Fase 1B ini dapat berjalan dengan lancar dan selesai tepat waktu sehingga transportasi yang terintegrasi ini bisa cepat digunakan dan bermanfaat bagi masyarakat Jakarta,” tutup Mursyid.