PT Waskita Karya (Persero) Tbk dengan kode saham WSKT ikut memenangkan tender proyek pekerjaan di Pelabuhan Patimban yang terletak di Kabupaten Subang, Jawa Barat dengan nilai total kontrak sebesar Rp3,7 triliun. Dalam proyek tersebut, porsi Waskita sebesar 16 persen atau Rp595 miliar.
Kontrak proyek senilai Rp3,7 triliun tersebut dikerjakan oleh 2 kontraktor Jepang dan 3 kontraktor Indonesia yang tergabung dalam joint venture (TWWHA), yaitu TOA 60% (Jepang), Waskita 16%, Wakachiku 10% (Jepang), HK 8%, Abipraya 6%, dimana Waskita sebagai leader kontraktor Indonesia, dan TOA sebagai leader kontraktor Jepang.
Pengumuman pemenang tender proyek dengan nama Pekerjaan Paket 5 (Car Terminal Construction) Pelabuhan Patimban Tahap 1-2 ini ditandai dengan penandatanganan kontrak kerja yang dilaksanakan hari ini 30 Desember 2022 di kantor Kementerian Perhubungan Jakarta Pusat antara Pejabat Pembuat Komitmen Paket 5: Konstruksi Terminal Kendaraan, Patimban Port Development Project (II), Yohanes Aris Widianto dengan Perwakilan Joint Operation, Nobuhiro KONO yang diberi kuasa oleh kelima Perusahaan yang tergabung dalam joint venture TWWHA.
Paket Pekerjaan ini di bawah Direktorat Jendral Perhubungan Laut, Kantor Kesyahbandaran Otoritas Pelabuhan Kelas II Patimban, Kementerian Perhubungan rencananya akan dibangun Terminal Kendaraan yang akan menampung 1500 kendaran peti kemas per-harinya di Pelabuhan Patimban.
SVP Corporate Secretary Perseroan Novianto Ari Nugroho menjelaskan bahwa Waskita telah mengikuti proses tender proyek sejak tahun 2021. “Surat penetapan pengumuman pemenang sudah terbit sejak 16 Desember lalu, dan hari ini kami menyelesaikan proses penandatanganan kontrak,” ujarnya.
Pelabuhan Patimban digadang-gadang oleh Pemerintah sebagai pelabuhan strategis untuk masa depan. Pasalnya Pelabuhan tersebut akan menjadi salah satu pelabuhan yang mengedepankan penggunaan teknologi dan sistem digital dalam pengoperasiannya. Semua sistem nantinya akan terintegrasi secara digital dan dapat diakses secara real time sehingga proses logistik bisa lebih efisien dan tidak terjadi penumpukan.
“Secara umum Pelabuhan Patimban akan melayani jenis muatan peti kemas dan kendaraan bermotor yang diangkut menggunakan kapal-kapal berukuran besar. Car Terminal ini nantinya memiliki kapasitas tampung hingga 600 ribu kendaraan per tahun,” tambah Novianto.
Dalam proyek ini porsi dan lingkup pekerjaan Waskita cukup banyak, yaitu meliputi quality control, quantity survey, structure, critical path method, temporary facilities dan building. “Rencananya proyek ini akan dikerjakan selama 943 hari dan akan selesai pada pertengahan tahun 2025,” tutup Novianto.